Pantauan dari awak media Panturapos, ratusan pedagang yang merupakan warga asli Subang, tempat daganganya direlokasi didalam halaman Gedung Dakwah. Akibat relokasi ini karuan saja membuat para pedagang uring-uringan, lantaran tempat mereka mengais rezeki tidak kelihatan oleh pengguna jalan yang lewat.
Salah seorang pedagang yang bernama Daim (55), kepada Panturapos mengatakan, ia merasa sangat terpukul dan sakit hati karena numpang jualan di alun-alun saja harus diusir, sehingga kini omset penjualanya jadi turun hingga 60 persen. Sedangkan ia masih harus menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan SMA, ujarnya.
Hal yang sama dituturkan oleh Karti (49), yang biasa jualan nasi digerobak, menuturkan jika omset daganganya turun drastis hingga mencapai 70 persen. " kalau dulu mah bisa buat bayar kuliah sekolah anak, kini untuk biaya kuliah anak jadi sulit ", terangya.Ia mengharapkan kepada Pemkab Subang agar mengizinkan kembali para pedagang untuk berjualan didepan alun-alaun, selorohnya sambil dengan muka memelas.
Yuyuyn (35) Salah seorang pengunjung yang biasa membawa anak-anaknya ke alun-alun Subang untuk sekedar bermain juga merasa kaget, karena setiap hari minggu tempat tersebut selalu ramai namun kini kondisinya sangat sepi, ia menduga hal ini terjadi lantaran didalam arena alun-alun tidak ada lagi jasa bermain anak-anak, sehingga ia beserta anak-anaknya hanya sekedar lewat saja dan tidak jadi singgah berlama-lama. ( Redaksi )
loading...
izin share ya admin
ReplyDeletemari coba keberuntungannya bersama kami di F*a*n*s*b*e*t*t*i*n*g
ditunggu apalagi,ayo buruan daftar :)