Gagal Daftar, Bakal Cawalkot PAN: Terima Kasih PKS Sudah Menzalimi Saya

CIREBON – DPP PKS akhirnya tidak merekomendasikan pasangan Siswandi-Euis yang diusung dari Partai Koalisi Umat (PKU) di Pilwalkot Cirebon pada malam terakhir pendaftaran bakal calon.

Padahal, PKS sendiri masih terikat di tubuh koalisi umat sejak dideklarasikan pada 14 November 2017 lalu.

Hal itu membuat kecewa Siswandi saat jam-jam terakhir penutupan pendaftaran lantaran tak ada surat rekomendasi dari PKS untuknya.

Dari masalah tersebut, santer di tubuh internal PAN dan Gerindra, PKS meminta mahar sekitar 5 miliar pada saat jam-jam terakhir penutupan bakal calon.

Padahal, diduga surat rekomendasi DPP PKS sudah turun ke Cirebon.

“Ini sudah akal-akalan, karena saat mereka menyebutkan angka, saya tanyakan aslinya rekom itu di mana. Mereka bilang di Jakarta. Apa jaminannya, ini sudah 8.30 WIB sedangkan kita rapat jam 8.45 WIB. Kalau rekom di Jakarta, malaikat mana yang bawa rekom itu ke Cirebon. Mau naik pesawat, helikopter, kereta atau travel tidak akan sampai,” terang Siswandi, saat ditemui Pojokjabar di kantor DPD PAN Kota Cirebon, Kalitanjung, dengan nada kecewa, Minggu (14/1/2018).

Selain itu, Siswandi merasa yakin dirinya dihianati oleh komitmen dibangun PKS dengan membentuk Partai Koalisi Umat (PKU) bersama PAN dan Gerindra beberapa bulan lalu.

“Ini sudah bohong dan mengerjai saya. Terimakasih mereka sudah mendzolimi saya, sehingga tujuan mereka sampai, sehingga saya tidak bisa mendaftar,” jelas Siswandi.

Sementara itu, ketua DPD PAN Kota Cirebon, Dani Mardani, mengungkapkan apa yang dilakukan PKS merupakan ketidakkomitmenan dalam PKU.

Ia berjanji akan melakukan gugatan kepada PKS.

“Ya sekarang tentu kami sedang melakukan ekseminasi terhadap tragedi politik ini. Jika nanti memungkinkan Partai Amanat Nasional (PAN) cukup punya posisi sebagai legal standing, PAN akan melakukan gugatan kepada Partai PKS,” jelas Dani.



(alw/pojokjabar)

loading...